Formula menjadi Sukses

Arif Akbarul Huda
2 min readApr 6, 2018

--

Menjadi tua adalah kepastian, menjadi dewasa adalah pilihan. Menjadi orang sukses adalah keharusan.

Strategi menuju sukses terformulasikan dalam rangkaian kalimat adzan yang indah. Diserukan sebanyak 15 kali dalam sehari. Dorongan untuk menjadi hebat dan sukses hingga menembus langit.

Hayya alal falaah…

Bagi muslim, dorongan untuk menjadi orang sukses disampaikan sebanyak 15 kali dalam sehari. Melalui kalimat hayya alal falaah, seorang muadzin menyerukan sebanyak 2 kali dalam adzan dan 1 kali dalam iqomah. Adzan dan Iqomah merupakan satu paket yang dikumandangkan sehari lima kali.

Ada yang menafsirkan keberuntungan, ada pula yang mengartikan keselamatan bergantung siapa rujukannya. Tentunya kita boleh saja mentadabburi sesuai latar belakang dan tingkat pengetahuannya masing-masing. Asalkan hasil tadabbur mendekatkan diri pada sang Khaliq. Saya sendiri memilih kata sukses untuk merepresentasikan lafal hayya alal falaah. Bukan berhenti pada sukses karir sebagai progammer/dosen/bisnis melainkan berujung hingga sukses mendapatkan ridho dari Allah (sukses dunia akhirat).

Langkah Pertama

Meskipun mudah didefinisikan namun pada kenyataanya prinsip sukses yang disampaikan tadi tidak mudah diterapkan dalam keseharian. Seperti ada syarat dan ketentuan yang berlaku. Syarat mutlak yang diperlukan adalah mendirikan shalat (hayya ala sholah).

Lebih dari sekedar ritual sholat wajib berserta rukunnya, saya memaknai hayya ala sholah sebagai dorongan untuk beribadah. Apapun bentuk ibadahnya, baik itu sholat, puasa, bekerja, bercanda, mendirikan bisnis/usaha, belajar bahkan mengendarai sepeda atau apapun aktifitasnya asalkan bernilai ibadah. Bagaimana supaya setiap aktifitas kita bernilai ibadah? saya sendiri masih terus berupaya melakukan pencarian strategi yang pas dan efektif.

Langkah Kedua

Rupanya membangun kesadaran supaya setiap aktifitas bernilai ibadah, mustahil bisa dilakukan. Kecuali belajar langsung pada guru kehidupan, Rasulullah saw. Bagaimanapun Rasulullah-lah yang punya direct access ke sang Khaliq. Maka pengakuan Rasulullah sebagai penuntun kehidupan (asyhadu anna muhammadan rasululloh) adalah syarat yang harus dilakukan sebelum hayya ala sholah.

Langkah Ketiga

Mungkin lebih efektif lagi kalau belajar langsung dari Gurunya Rasulullah. Yaitu Allah sendiri. Tapi banyak sekali keterbatasan akses karena kejahilan. Ya setidaknya sadar dengan positioningnya sebagai makhluk bahwa tidak ada yang berhak dijadikan pijakan, sandaran selain Allah swt. Asyhadu ala ilaha ilallah, merupakan kalimat sakral utuk memposisikan diri dalam menjalani kehidupan. Mustahil bisa nurut dengan Rasulullah kalau tidak kenal siapa gurunya Rasulullah. Maka Asyhadu ala ilaha ilallah menjadi syarat utama yang harus dipenuhi terlebih dahulu.

Langkah Keempat

Allahu Akbar. Wujud ekspresi yang lahir taktala mendapatkan sesuatau diluar ekspektasi. Entah itu bahagia, sedih, kaget, kagum. Satu kalimat ajaib ini rupanya mampu meng-ekspresikan segala sesuatu. Sekaligus menyadarkan bahwa kita ini bukan siapa-siapa. Kesombongan sekecil apapun akan sirna.

Empat langkah diatas, merupakan formula menuju sukses yang terangkai secara indah dalam adzan. Maka menjadi lucu apabila adzan ini dimaknai hanya sebatas suara berisik yang keluar dari corong pengeras suara di setiap sudut desa.

….
Aku tak tahu syariat Islam
Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok
Lebih merdu dari alunan azan mu
….

  • cuplikan puisi yang pernah viral di Indonesia

--

--