Ini Dia Fakta Rahasia dibalik Layar Video Call
“Calling.. Connected! Halo, Anda Sehat Semua?”, sapaan hangat melalui layar kaca ini sangat familiar beberapa minggu belakangan, setiap hari. Berbagai media online dicoba mulai dari Chatting hingga Video Call untuk memenuhi kewajiban kegiatan belajar mengajar. Pilihan terbaik tentunya bergantung pada metode pembelajaran serta konten yang akan disampaikan. Dalam kondisi sekarang, bisa connected dalam berbagai keterbatasan untuk saling menyapa saja sudah bagus. Namun pernahkah Kita berpikir, bagaimana mekanisme terjadinya video call? Ini dia, fakta rahasia dibalik layar proses terjadinya Video Call.
Mari lihat secara slow motion apa saja yang terjadi dibalik layar. Sebut saja video call melalui Zoom (selanjutnya saya sebut sebagai aplikasi saja). Begitu saya menekan tombol new meeting, aplikasi akan membuat slot khusus pada server. Slot ini berisi kode tertentu yang bisa dibagikan kepada orang lain supaya bisa bergabung dalam satu slot yang sama. Tahap ini disebut dengan signaling, dimana pada tampilan aplikasi akan tercantum status connecting / dialling. Komunikasi antar pengguna belum bisa terjadi.
Mekanisme signaling terjadi melalui websocket, sehingga dua mesin komputer bisa berkomunikasi dua arah tanpa hambatan atau bisa saling berbalas signal secara real-time. Dalam terminologi teknologi, bisa disebut dengan istilah Full-Duplex Communication. Berbeda dengan mekanisme http, sebuah komputer harus mengajukan permisi terlebih dahulu kepada komputer lain supaya mendapatkan balasan signal. Begitu proses signaling ini berhasil dilakukan, dua mesin komputer bisa saling berbalas status seperti join, left, pause, stop video,share screen, atau mute. Berbagai status ini akan diproses oleh komputer lawan dengan cara menampilkan icon-icon yang sesuai.
Secara hampir bersamaan terjadi proses berikutnya, yakni Video Streaming. Mekanismenya bukan lagi melalui websocket apalagi http melainkan WebRTC. Melalui mekanisme ini, sebuah komputer dapat mengaktivasi perangkat microphone ataupun camera. Suara dan gambar yang berhasil dihimpun kemudian dikemas sedemikian rupa untuk dikirim secara streaming ke server khusus. Bila perlu, kombinasi data suara dan gambar ini di-encode supaya aman sekaligus optimum saat dikirim. Sebagai informasi, video merupakan sekumpulan gambar berderet dalam rentang durasi waktu tertentu.
Selama proses berlangsung, kemungkinan terjadi kegagalan cukup besar terutama kendala kualitas jaringan internet. Berdasarkan algoritma tertentu, aplikasi dapat membedakan antara kegagalan minor atau fatal. Apabila kegagalannya minor, maka aplikasi akan melakukan retrying / reconnecting secara diam-diam dari balik layar. Namun apabila kasus kegagalannya fatal, biasanya akan dikembalikan ke pengguna aplikasi untuk mengulangi aksi tekan tombol new meeting. Setelah dua proses panjang ini, Signaling dan Video Streaming berhasil dilewati maka percakapan dua arah bisa terjadi.
“Calling.. Connected! Halo, Anda Sehat Semua?” Sapaan mesra seorang Manajer kepada timnya, Guru kepada Muridnya, Dosen kepada Mahasiswanya. Satu-persatu wajah bermunculan pada layar kaca, melalui video call. Semua pihak berusaha adaptasi pada lingkungan yang sedang berubah, entah sampai kapan. Terhadap Tuhan, kita semua hanya berada pada posisi ikhlas dan berharap segera selesai secepatnya dengan korban sedikit mungkin. Setiap orang berusaha bertahan bahkan berkontribusi sesuai perannya masing-masing.
Namun sepandai — pandainya manusia, secanggih — canggihnya teknologi, sekondusif — kondusifnya politik, bisnis, ekonomi, pendidikan rupanya berantakan dengan kehadiran sosok kecil hampir tak kasat mata, yang hanya bisa berinang pada tubuh manusia. Berbagai perhitungan, prediksi bahkan strategi dari para ahli hampir tidak masuk nalar. Dalam kondisi serba terbatas, semua akademisi berjibaku berusaha connected dengan rekan kerja, murid, atau mahasiswa. Rupanya sebuah mekanisme dibalik layar karya Tuhan sedang bekerja, menunjukkan betapa lemahnya Manusia. Kapan kita berjibaku supaya selalu connected dengan Tuhan?
Gusti Paring Dalan Kanggo Uwong sing Gelem Ndalan. Tidak ada pilihan lain selain calm down dengan cara menenangkan batin dan menguatkan kepercayaan diri dengan laku spiritual. Serta slow down dengan perilaku bersih diri serta menerima untuk mengisolasi diri. Sepenggal pesan dari Gubernur DIY dalam Sapa Aruh Sri Sultan Hamengku Buwono X, Cobaning Gusti Allah Awujud virus menyadarkan kita bahwasannya sekuat apapun cara manusia melawan keadaan ini, tidak akan efektif tanpa campur tangan-Nya. Lā haula wa lā quwwata illā billāhil ‘aliyyil azhīmi.
Tulisan ini telah dimuat pada kolom TribunJoga, Ahad 29 Maret 2020.