Ini dia Inovasi yang Mendebarkan, Generative AI

Arif Akbarul Huda
3 min readMay 10, 2023

Memasuki Kuartal kedua tahun 2023, Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) berhasil menarik perhatian banyak orang. Beberapa tokoh influencer dalam kontennya memperbincangkan topik AI, antara lain Gita Wirjawan, Helmi Yahya dan Ust. Husein Ja’far Al Hadar. Mereka berdiskusi secara tidak formal terkait potensi sekaligus dampak perkembangan AI pada lintas sektor seperti Government, Pendidikan, atau Bisnis.

Sedangkan dalam ruang lingkup lebih kecil khususnya para peneliti dan praktisi teknologi informasi salah satu cabang yang semakin menarik perhatian adalah generatif kecerdasan buatan (Generative Artificial Intelligence). Generative AI adalah bidang yang berkaitan dengan pengembangan sistem komputer yang mampu menghasilkan karya-karya orisinal seperti gambar, musik, tulisan, dan bahkan video.

Konsep sederhana dari generative AI adalah kemampuannya untuk menghasilkan output yang orisinal dan kreatif. Generative AI didasarkan pada algoritma yang mampu mempelajari pola dan struktur data yang ada, kemudian menggunakan pengetahuan ini untuk menciptakan sesuatu yang baru. Dalam hal ini, “generative” merujuk pada kemampuan AI untuk menghasilkan konten baru yang belum pernah ada sebelumnya dalam domain pengetahuan yang dimilikinya. Generative AI masih sangat tergantung pada data yang diberikan kepadanya. Output yang dihasilkan akan mencerminkan pola dan karakteristik data yang dipelajarinya. Oleh karena itu, kualitas data yang digunakan dalam pelatihan AI akan mempengaruhi kualitas dan keaslian output yang dihasilkan.

Ilustration billion of data Photo by Joshua Sortino on Unsplash

Generative AI dapat bekerja dengan berbagai jenis data, termasuk teks, gambar, musik, dan lainnya. Prosesnya melibatkan tahap pembelajaran, di mana AI menganalisis dan memahami data yang ada untuk menemukan pola dan hubungan yang ada di dalamnya. Setelah proses pembelajaran selesai, generative AI dapat menghasilkan output baru yang sesuai dengan pola dan karakteristik data yang dipelajarinya.

Misalnya, dalam generative AI untuk pembuatan musik, AI dapat diprogram untuk mempelajari genre musik yang ada dengan analisis lagu-lagu yang ada, melodi, ritme, dan harmoni. Setelah proses pembelajaran selesai, AI dapat menciptakan lagu-lagu baru yang memiliki elemen-elemen yang serupa dengan genre yang dipelajarinya, tetapi dengan variasi dan kombinasi baru yang unik.

Selain musik, Generative AI dapat dimanfaatkan untuk membuat efek visual video yang memukau secara otomatis. Menghasilkan komentar olahraga secara otomatis, menciptakan berbagai cerita dan skrip dalam industri film hingga membuat ragam konten digital secara otomatis. Bahkan dalam industri pendidikan, kehadiran Generative AI diyakini dapat menggeser proses interaksi Guru dan Murid, Dosen dan Mahasiswa yang selama ini kita anggap sakral.

Dampak yang ditimbulkan atas perkembangan Generative AI sangat signifikan, hingga mampu mengubah cara manusia hidup, bekerja, dan berinteraksi. Apabila perubahan-perubahan ini berhasil menggeser nilai budaya yang ditaati oleh sekelompok masyarakat, maka kehadiran Generative AI mampu membangun peradaban baru manusia.

Tugas kita adalah mengawal peradaban baru yang tercipta supaya tetap sejalan dengan nilai-nilai spiritual, yakni prinsip etika kejujuran, keadilan, kepedulian dan penghormatan terhadap sesama. Menempatkan teknologi sebagai kendaraan untuk meningkatkan kesadaran relationship dengan Tuhan. Karena dalam sejarah manusia, silih berganti Tuhan akan membinasakan peradaban yang tidak mengenal Tuhan, chaos, tidak adil dan kejam ( Zalim ).

Dan sungguh, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Kemudian mereka dilanda banjir besar, sedangkan mereka adalah orang-orang yang zalim. (QS-29:14).

note : Tulisan ini telah dimuat pada Kedaulatan Rakyat

--

--