--
Rasanya berat sekali.
Bukan. Bukan badan saya yang berat. Namun perlu dorongan dan tekad yang tidak kecil untuk menumbuhkan kembali produktifitas menulis.
Saya mulai mencicipi hobi menulis sejak tahun 2011. Jujur saja dalam hal tulis menulis saya ter-influence oleh beberapa dosen S1 pada waktu itu. Begitu melanjutkan studi S2, semangat saya dalam hal menulis semakin menjadi-jadi. Ya jelas saja, waktu itu, salah satu mata kuliah di jenjang pascasarjana saya diampu oleh seorang dosen yang (usianya mungkin) sudah kepala 5 namun produktif menulis buku. Kalau saya hitung jumlah bukunya mungkin lebih dari 50 judul buku. lebih. meungkin malah lebih dari itu. Saya berkeinginan, kelak, bisa mendokumentasikan ilmu-ilmu saya melalui buku. Sehingga bisa dijadikan referensi pengembangan ilmu terutama dibidang teknologi.
apa yang saya tulis?
Bermula dari blog. Ada kepuasan batin tersendiri saat secuil pengetahuan yang saya tulis dibaca orang lain. Dibaca saja sudah memunculkan rasa bahagia, terlebih ketika pembaca memberikan feedback positif. Melalui wordpress saya merangkai kata demi kata untuk menyampaikan kembali ilmu yang saya pelajari seperti Mikrokontroller, Elektronika, Pemrograman Android.
Kemudian saya fokuskan ke pemrograman aplikasi android. Pada tahun 2011, versinya masih Eclair dan Froyo namun perangkat Android belum populer di Indonesia. Oiya, bendewei penamaan versi Android itu berurutan sesuai abjad lho! Eclari, Froyo, Gingerbread, Honeycomb, Ice cream sandiwch, Jelly Bean, Kitkat, Lollipo, Marshmallow.
Sebentar, saya jadi inget sesuatu. Pada tahun 2012 saya diundang di salah satu Perguruan Tinggi Swasta di Semarang untuk memberikan workshop seputar android. Waktu itu saya menjelaskan tentang penamaan versi Android. Saya lempar guyonan pada peserta
Kira-kira kalau sudah sampai urutan S namanya apa ya? hmmmm…. mungkin Sego Kucing
eh tiba-tiba ada peserta yang nyelethuk,
kalau sampai pada abjad Z nanti namanya apa ya pak?
Mikir. saya pacu otak saya secepat mungkin untuk menjawab candaan peserta tersebut. Sayangnya belum sempat merespon peserta yang lain sudah duluan menyahut,
tetep Zego Kucing!
Hahaha.. biarlah menjadi pencair suasana dalam satu sesi workshop tersebut.
Ah, sudahlah. Kembali ke topik tulis-menulis.
Saya coba dokumentasikan pengalaman saya mempelajari pemrograman Android dalam bentuk Ebook. Ini penampakannya. saya bagikan secara gratis. tis. tis.
kemudian saya sempurnakan dalam format lain. Berikut penampakannya. Dengan judul 24jam! Pintar pemrograman Android, kemudian lahirlah buku pertama saya.
ada juga versi lain. Kali ini saya beri judul LiveCoding Android. Ebook ini kelak menjadi cikal bakal lahirnya buku kedua saya.
Berikut penampakan buku pertama saya. Saya mengalami sendiri bagaimana rasanya waktu itu ditolak oleh salah satu penerbit. Kenapa ditolak? mungkin gaya penulisannya belum memenuhi standar buku layak jual. Setelah draft ditolak, saya ajukan kembali ke penerbit (lainnya). Pilihan saya jatuh pada penerbit Andi Publisher. Ya, karena di Jogja, penerbit tersebut terkenal banyak memproduksi buku buku IT. Buku ini terbit padatahun 2011.
Setahun kemudian, saya meluncurkan buku kedua. Judulnya “livecoding! 9 aplikasi android buatan sendiri”. berikut penampakannya.
Alhamdulillah kedua buku tersebut terdistribusi di toko-toko buku seluruh Indonesia, dan juga toko buku online.